Pertama kali mengenal Sayyidul Istighfar ini adalah ketika Saya membaca buku yang ditulis oleh Aa Gym (lupa judul bukunya, hehehe). Dinamakan Sayyidul Istighfar atau Penghulu Istighfar karena melebihi seluruh bentuk Istighfar dalam segala hal keutamaan.
Bacalah Sayyidul Istighfar ketika siang dan malam, ada juga yang
berpendapat pagi dan sore. Kapan saja membacanya boleh saja karena ini
merupakan dzikir permohonan ampunan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala,
Saya biasa membacanya ketika pembukaan dalam berdo'a baik itu berdo'a
ketika setelah menunaikan shalat wajib 5 waktu ataupun setelah
shalat-shalat sunnah.
"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana
‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min
syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi
dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada Tuhan melainkan Engkau,Engkau
yang telah menciptakanku, aku adalah hamba-Mu dan aku dalam
ketentuan-Mu serta Janji-Mu dan aku menjalankannya dengan semampuku, aku
berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku
mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku
pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang memberi
pengampunan kecuali hanya Engkau”
(HR. Bukhari no. 6306)
Adapun keutamaan atau fadhilah membaca Sayyidul Istighfar, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia
mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga.
Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan
meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk
penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)