Firman Allah SWT

26 November, 2013

Sayyidul Istighfar

By: Mel Erphand On: 16.05.00
  • Share The Gag
  • Pertama kali mengenal Sayyidul Istighfar ini adalah ketika Saya membaca buku yang ditulis oleh Aa Gym (lupa judul bukunya, hehehe). Dinamakan Sayyidul Istighfar atau Penghulu Istighfar karena melebihi seluruh bentuk Istighfar dalam segala hal keutamaan.
    Bacalah Sayyidul Istighfar ketika siang dan malam, ada juga yang berpendapat pagi dan sore. Kapan saja membacanya boleh saja karena ini merupakan dzikir permohonan ampunan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, Saya biasa membacanya ketika pembukaan dalam berdo'a baik itu berdo'a ketika setelah menunaikan shalat wajib 5 waktu ataupun setelah shalat-shalat sunnah.


    "Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
    ”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada Tuhan melainkan Engkau,Engkau yang telah menciptakanku,  aku adalah hamba-Mu dan aku dalam ketentuan-Mu serta Janji-Mu dan aku menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang memberi pengampunan kecuali hanya Engkau”
    (HR. Bukhari no. 6306)
    Adapun keutamaan atau fadhilah membaca Sayyidul Istighfar, Rasulullah SAW bersabda:
    “Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)

    01 Juli, 2013

    Berapa sih harga waktu Anda ?

    By: Mel Erphand On: 09.43.00
  • Share The Gag
  • Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.

    Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

    "Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

    Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya, berapa sih gaji Papa ?"

    "Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"

    "Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.

    "Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.

    Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"

    Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.

    "Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

    "Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak.

    Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"

    "Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek dan mau mandi dulu. Tidurlah".

    "Tapi Papa..."

    Kesabaran Andrew pun habis.

    "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya.

    Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ?

    Kalau mau beli mainan, besok kan bisa."

    Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew.

    "Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

    "lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.

    "Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja.

    Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.

    Jadi, aku mau ganti waktu Papa.

    Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,-

    tapi… karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,-

    Maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

    Andrew pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

    "Bagi DUNIA kau hanya SESEORANG, tapi bagi SESEORANG kau adalah DUNIAnya"

    money is important but certainly not everything.... { but something :) }

    Hasil Pertandingan